TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW
Motivasi merupakan proses yang menjelaskan mengenai intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuan atau apa yang ingin diraihnya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Motivasi dapat berupa :
Motivasi merupakan proses yang menjelaskan mengenai intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuan atau apa yang ingin diraihnya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Motivasi dapat berupa :
- Motivasi yang bersifat intinsik
Yaitu dimana sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seseorang termotivasi,orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karna rangsangan lain seperti status ataupun uang atau juga bisa dikatakan seseorang melakukan hobinya.
- Motifasi yang bersifat ekstrinsik
Yaitu dimana elemen-elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seseorang termotivasi seperti status ataupun konpensasi.
Arti dari motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu.Seseorang dikatakan memiliki motivasi tiggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.Berbeda dengan pengertian motivasi yang berkembang pada masyarakat yang sering kali disamakan dengan "semangat" ,seperti contoh dalam sebuah percakapan,''saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi".peryataan ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya tersebut memiliki semangat belajar yang tinggi.
Maka perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat.Ada yang mengartikan motivasi sebagai alasan,dan ada juga yang mengartikan motivasi sebagai semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas,intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha,tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan sebuah prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.
Teori hierarki kebutuhan
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan yaitu:
- Kebutuhan fisiologis
Contohnya adalah : Sandang/pakaian,pangan/makanan,papan/rumah,dan kebutuhan biologis seperti buang air besar,buang air kecil bernafas,dan lain sebagainya.
- Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Contohnya seperti : Bebas dari penjajahan,bebas dari ancaman,bebas dari rasa sakit,bebas dari teror dan lain sebagainya.
- Kebutuhan sosial
Misalnya adalah : Memiliki teman,memiliki keluarga,kebutuhan cinta dari lawan jenis,dan lain-lain.
- Kebutuhan penghargaan
Contohnya : Pujian,piagam,tanda jasa,hadiah,dan banyak lagi yang lainnya.
- Kebutuhan aktualisasi diri
Adalah kebutuhan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
Teori X dan teori Y
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X:
• Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
• Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
• Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
• Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
• Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
• Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
• Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.
*Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
SUMBER http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
SUMBER http://organisasi.org/teori_hierarki_kebutuhan_maslow_abraham_maslow_ilmu_ekonomi
SUMBER GAMBAR http://d1maz.blogspot.com/2009/12/v-behaviorurldefaultvml-o.html